Nama saya Jeffrey, umur saya sekarang 25 tahun. Saya tinggal di daerah yang paling dekat dengan negeri Singa. Saya ingin berbagi cerita nyata yang saya alami sendiri kepada para pembaca 17Tahun™. Ceritanya dimulai dari perkenalan saya dengan cewek yang bernama Jenny yang berasal dari Jakarta. Kira-kira pada bulan juni tahun 1994. Waktu itu saya lanjutin sekolah saya di CTC English Course, untuk masuk ke CTC saya harus ditest grammarnya dulu baru bisa ditentukan tingkatannya.
Waktu itu saya pergi test bersama tiga orang teman saya yang satu sekolahan, dan kebetulan waktu itu ada satu orang cewek yang ikut test bersama kita. Testnya sih lumayan susah bagi standard semacam saya dan teman-teman saya. Terus saya tanya kepada cewek yang kebetulan duduk di samping saya. Dia diam aja, lalu saya nyontek dari punya dia. Habis mau bagaimana lagi, kebiasaan buruk saya menyontek di sekolah susah diubah.
Hari itu juga saya dapat mengetahui hasil testnya dan saya mendapat peringkat Intermediate 2 dan teman-teman saya mendapat tingkat Intermediate 1. Saya sih agak kecewa juga.., habis tidak bisa ngumpul bersama teman-teman. Terus saya lihat hasil cewek yang duduk samping saya, ternyata hasilnya sama dengan punya saya (habis saya nyontek punya dia sih). Jadilah saya sekelas dengan dia, dan saya masuk sekolah 1 minggu kemudian dan saya bertemu dengan cewek itu lagi. Oh ya, saya lupa memberi Informasi. Nama cewek itu Jenny dan dia mempunyai tinggi badan kira-kira 168 cm dengan ukuran buah dada sekitar 36B, rambut sebahu dan mempunyai kuncir sedikit panjang.
Pertama kali masuk saya langsung kenalan dengannya, tapi dia cuek saja terhadap saya habis penampilan saya kurang meyakinkan. Hari demi hari saya makin akrab dengan teman-teman sekelas saya yaitu Demy, Yanto, David begitu pula sama Jenny. Saya makin naksir saja pada Jenny, habis menurut saya sih dia lumayan cantik. Sewaktu kita diskusi pelajaran saya pernah dengar kalau dia suka cowok yang waktu muda bandel. Kalau cowok itu mudanya tidak bandel kalau tua makin jadi saja. Itu kan berarti secara tidak langsung dia naksir saya.
Pada hari sabtu setelah perkenalan saya dengan Jenny masuk ke bulan kedua saya pergi ke Yishun daerah tempat tinggal Jenny, padahal saya tinggalnya di Siglap Rd.., Lumayan jauh lho. Saya telepon Jenny untuk nonton film di Golden Village Yishun. Wah ternyata waktu itu saya sangat beruntung karena dia tidak keberatan. Terus setelah selesai nonton film saya mau pamit pulang. Tapi Jenny tidak mengijinkan dan dia mengajak saya pergi ke rumahnya yang jaraknya kira-kira 150 M dari Golden Village. Saya iyakan saja. Setelah sampai ke rumahnya ternyata rumahnya sedang kosong jadi tinggal saya berdua dengan Jenny saja.
Kesempatan ini tidak saya lepaskan, segala jurus saya keluarkan untuk merayu cewek itu dan kebetulan jurus saya ampuh juga lho. Saya mulai dengan adegan ciuman. Terus lama-kelamaan saya mulai berani menjilati telinganya dan tangan saya mulai meremas-remas payudaranya yang montok. Jenny terasa menikmati terus saya beranikan diri membuka kancing bajunya dan nampaklah BH-nya. Waktu itu dia memakai BH biru muda dan saya mulai lagi membuka BH-nya diiringi dengan ciuman maut saya. Akhirnya nampaklah puting susunya yang berwarna agak merah. Saya memainkan lidah dan saya jilat-jilat payudaranya yang montok terus saya kulum semua puting susunya. Terdengar Jenny mendesah dan mengatakan jangan nanti ada yang masuk. Saya cuekin saja, lalu saya melanjutkan permainan lidah saya di sekirar payudaranya diiringi dengan tangan kanan saya yang mulai bergerillya di daerah terlarangnya. Saya merasakan bahwa vaginanya mulai basah dan saya masukkan jari saya ke dalam vaginanya dan saya kocok-kocok. Jenny makin mendesah kenikmatan dan dia tidak mau kalah. Celana saya dibukanya dan tangannya meremas-remas penis saya yang sudah sejak tadi tegang. Penis saya dikocok pelan-pelan saya terus terlibat adu lidah dengannya.
Saya menyuruhnya mengulum penis saya, pertamanya dia tidak mau. Saya suruh posisi 69 saja dan dia saya suruh di atas. Saya mulai menjilat vaginanya yang sudah basah sampai bersih.
"Oh.., jangan Jeff, saya dah gak tahan nih..".
Saya bilang, "Jangan apa Yen, jangan ragu-ragu kan".
Dan saya terus menjilat-jilat dan akhirnya saya merasa ada cairan yang sangat kental mengalir dari vaginanya. Dia sudah orgasme kali. Saya tetap menjilat dengan ganas sampai dia merasa kegelian ditambah dengan kenikmatan yang tidak dapat diterangkan kalau tidak pernah dirasakan. Saya menyuruh dia mengulum lagi penisku dan kali ini dia tidak keberatan. Pertama-tama saya menyuruhnya menjilati mulai dari buah pelir saya terus dilanjutkan dengan mengulumnya terus sampai pada kepala penis. Saya suruh jilat dan kulum. Wah, nikmat sekali man (Dapat dibayangkan nikmatnya saya waktu itu).
Setelah puas saya mulai merasakan kehangatan vagina Jenny. Kemudian saya arahkan penis saya yang berukuran 15 cm ke vaginanya yang sudah basah. Jenny berontak dan dia menutup vaginanya dengan tangannya. Saya tanya kenapa Jen? katanya dia tidakk mau sampai sejauh itu. Saya agak kesal juga. Terus saya gombal lagi dan saya tarik tangannya agar vaginanya tidak tertutup. Saya coba lagi.
"Jangan Jeff!, saya masih perawan, dan saya nggak mau kasih ama kamu nanti pacar tau marah".
Saya tanya, "Memang kamu ada pacar".
Dia bilang kalau pacarnya masih di Australia.
Saya bingung, "Gimana nih Jen saya dah gak tahan ni..., Nanti saya bisa pipis batu.."
Jenny bilang, "Ya swalayan aja tuh di kamar mandi".
Saya tertawa, "Lho kira pacar lho bisa setia di sana gak cari cewek lain.., Dia boleh cari kan lho juga boleh cari kan fair".
Dia diam saja lalu saya coba tarik lagi tangannya dan kali ini dia sudah bersedia untuk masukin penis saya ke vaginanya. Saya buka pahanya agak lebar biar lebih gampang masuk. Saya tancap pelan-pelan.
"Jangan Jeff..., saya sakit sekali".
"Tahan Yen sebentar lagi pasti nikmat".
Saya tancap lagi dan kali ini kepala penisku sempat masuk dan Jenny kembali menjerit sakit dan badannya mulai berontak, lalu saya peluk dengan erat dan saya kembali tancap lagi dan akhirnya saya berhasil memasukkan semuanya ke dalam vaginanya. Dia menjerit kesakitan.
"Sakit Jeff..., Sudah sudah saya gak mau lagi"
. Saya cuekin saja dan saya terus menggoyang dan makin lama makin cepat sehingga Jenny mulai menikmatinya dan dia akhirnya mengalami orgasme untuk kedua kalinya. Tapi saya jadi sasarannya juga lho. Puting suauku digigitnya. Dan saya terus goyang sampai saya merasa saya sudah mau keluar. Akhirnya saya keluar di dalam vaginanya. Kelihatannya Jenny marah karena saya semprot di dalam. saya memberitahu padanya kalau pertama kali tidak akan kecelakaan.
Dan sejak itu kalau ada kesempatan saya lakukan adegan tersebut dengan Jenny sampai akhirnya kita berpisah karena dia sudah pulang ke Jakarta.
TAMAT
|
NAMA ANDA
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|