Ia Menulis Puisi Sedih
Asep Sambodja
ia merasa sebagai laki-laki paling malang sedunia
ia menulis puisi cinta
antara ibunya dengan laki-laki entah siapa
ia merasa sangat peduli dengan adik-adiknya
yang tertidur dengan tenang
di bawah batu-batu nisan
di taman makam bukan pahlawan
hanya ibunya yang belum ia bunuh
meski ia tahu ibunya selingkuh
ia merasa sebagai laki-laki paling malang di dunia
ia menulis puisi cinta
dengan darah yang mengalir dari jari-jarinya
tapi puisi itu tak pernah selesai ditulisnya
tak kan pernah selesai
karena sang ibu menangis
di depan jasadnya
Citayam, 22 September 2009
|
NAMA ANDA
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|