;

Sabtu, 23 April 2011

Puisi Suasana Alam Desa | Di Desaku

Sabtu, 23 April 2011

DI Desaku
Mawardi

Kabut hitam menyelimuti gunung
suasana pagi di desaku

Jalan bertanjak menikung tajam
Jalan berbatu dan berdebu

Riuh bocah kecil permainan kelereng
bola-bola karet malambung

Langkah tegar pak tani dan bu tani
memburu sekarung padi

Ayam jago rebutan betinanya
menthok yang mencari cacing di gangnya.

Tersimpan di memori yang terdalam..

Sadarku

Nyiur melambai-lambai indah di pematang sawah

nina-bobok Ibu pertiwi selagi angin sepoi-sepoi
tiba-tiba badai menerjang
sontak terbangun aku.

Siapa hidangkan keraguan....?
laut berbuih putih, terombang-anbing.

Gunung mengeluarkan abunya
sawah,ladang menjadi subur

para petani berkata
“Ibu pertiwi, terimakasih”

Sesampainya penghujung keraguan ini
aku akan selalu bersamamu ibu pertiwi
salam dari anak yang tak tahu diri
sesalkan impian-impian masalalu
lari terbirit di kejar waktu

Ibu pertiwiku.......

ku kan selalu menjagamu
aku rela berkorban demi Ibu pertiwiku
berharap hari esok tetap berada di pangkuanmu

Lalu-lalang kenangan mengitari diri
lambaian nyiur terus memanggilku untuk hadir di hadapanmu ibu pertiwiku

Panggung politik berjubelkan hipokrit-hipokrit tak berduit
menghanguskan idiologi bangsa
“Ibu pertiwi katanya sedang lara?”



TULISAN BERJALAN INI SILAHKAN DIISI DENGAN PESAN ANDA

NAMA ANDA - 10.08
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI